Apa Bedanya Chili Oil dengan Sambal Cabe? Simak Penjelasannya!

Bagi para pecinta pedas, sambal dan chili oil mungkin terdengar mirip. Keduanya sama-sama menggugah selera dan sering digunakan sebagai pelengkap makanan. Namun, sebenarnya chili oil dan sambal cabe memiliki perbedaan mendasar baik dari segi bahan, proses pembuatan, tekstur, hingga cara penggunaannya.

Nah, kalau kamu masih bingung membedakan keduanya, artikel ini akan mengulas secara lengkap apa bedanya chili oil vs sambal cabe, agar kamu bisa memilih mana yang paling cocok dengan selera atau masakanmu.

sambal cabe
chili oil

🌶️ 1. Perbedaan Bahan Dasar

  • Chili Oil:
    Sesuai namanya, chili oil adalah minyak yang diinfusikan dengan cabai kering dan berbagai rempah. Minyak yang digunakan biasanya adalah minyak sayur atau minyak wijen. Komposisi utamanya: cabai kering, minyak goreng, bawang putih, daun salam, kayu manis, bunga lawang, dan terkadang kacang atau bawang goreng.

  • Sambal Cabe:
    Sambal cabe lebih berbentuk pasta kental dan menggunakan cabai segar (bisa merah atau rawit), bawang merah, bawang putih, garam, gula, dan kadang-kadang terasi atau jeruk limau. Bahan-bahannya biasanya ditumis atau direbus dan diulek hingga membentuk tekstur sambal khas Indonesia.

🔥 2. Tekstur dan Warna

  • Chili Oil:
    Lebih cair dan dominan minyak. Warna merah cenderung transparan karena berasal dari minyak infus cabai. Di dalamnya terdapat serpihan cabai kering, bawang goreng, atau kacang. Teksturnya ringan dan tidak terlalu pedas di awal, tapi memberikan efek hangat di mulut.

  • Sambal Cabe:
    Tekstur lebih padat, kental, dan basah. Sambal rawit misalnya, memiliki serat dari cabai yang masih utuh. Warna bisa merah tua, merah segar, atau oranye, tergantung jenis cabai dan cara memasaknya. Rasanya langsung ‘nendang’ di gigitan pertama.

🍽️ 3. Rasa dan Aroma

  • Chili Oil:
    Memiliki aroma rempah dan minyak goreng yang harum, rasa gurih dan sedikit manis. Tingkat kepedasannya bisa disesuaikan, tapi umumnya lebih ringan dari sambal. Chili oil sangat populer di masakan Tiongkok, Korea, dan Jepang.

  • Sambal Cabe:
    Rasanya pedas tajam, gurih, dan terkadang sedikit asam jika memakai jeruk limau atau tomat. Aromanya khas bawang goreng dan cabai tumis. Sambal ini melekat erat dengan kuliner Indonesia seperti nasi goreng, ayam penyet, lalapan, dll.

🥢 4. Cara Penyajian & Penggunaan

  • Chili Oil:

    • Cocok untuk: topping mie, dumpling, bakmi, ramen, salad sayur, nasi putih

    • Bisa digunakan sebagai saus celup atau tambahan untuk menumis

    • Digunakan dalam porsi kecil sebagai pelengkap rasa dan aroma

  • Sambal Cabe:

    • Cocok untuk: nasi, lauk pauk, gorengan, lalapan

    • Disajikan langsung di piring atau cobek

    • Biasanya digunakan dalam jumlah banyak, sesuai selera

Penutup

Meskipun sama-sama berbahan dasar cabai, chili oil dan sambal cabe memiliki karakteristik berbeda baik dari segi rasa, bentuk, hingga penggunaan. Chili oil menawarkan rasa yang lebih ringan dan beraroma, sementara sambal cabe lebih pedas dan cocok untuk makanan khas Indonesia.

Jadi, kamu tim chili oil atau sambal cabe?